Sebanyak 14 ribu keluarga di Gorontalo Utara telah menerima BLT BBM

Gorontalo – Sebanyak 14 ribu sasaran atau keluarga penerima manfaat di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, telah menerima bantuan langsung tunai dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bulan September dan Oktober 2022 sebesar Rp300 ribu.

“Data sementara penerima manfaat dari subsidi BBM termasuk bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk bulan September 2022 sebesar Rp200 ribu, tersebar di 11 kecamatan telah mencapai 14 ribu,” kata Kepala Kantor Pos Cabang Pembantu Kwandang, Gorontalo Utara, Zulkifli Al Asrory di Gorontalo, Senin.

Ia mengatakan hingga saat ini belum dapat menampilkan agregat atau angka pasti penerima subsidi BBM tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.

Termasuk belum menghitung total dana yang disalurkan. Sebab ada keluarga penerima manfaat yang menerima BLT BBM sebesar Rp300 ribu. Ada pula yang menerima sekaligus BPNT, mencapai total Rp500 ribu.

Ia pun memastikan, penyaluran masih terus berlangsung karena dilakukan secara bertahap, sesuai data yang masih terus diterima dari pihak Kementerian Sosial.

Namun ia memastikan pula, penyaluran telah menjangkau sebagian besar penerima manfaat.

“Kami belum mengantongi rekap data total atau secara keseluruhan karena penerimaan dilakukan bertahap,” katanya.

Penyaluran juga memprioritaskan wilayah terjauh yang dipusatkan di kantor-kantor desa. Namun bagi penerima yang dekat dengan kantor pos, diarahkan untuk menerima langsung.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) wilayah Kecamatan Kwandang, Fiti Rahim, mengatakan, pihaknya terus mengawal penyaluran subsidi BBM dan BPNT tersebut kepada seluruh keluarga penerima manfaat.

“Khusus di wilayah kami di Kecamatan Kwandang, sebanyak 3 ribu lebih keluarga penerima manfaat. Namun data itu belum valid sebab data dari Kementerian Sosial masih terus bertambah,” katanya.

Yang pasti kata dia, penyaluran tersebut berlangsung lancar dan berdasarkan data kuota dari pihak Kementerian Sosial.

Kecuali untuk penerima sesuai nama dan alamat yang ditemukan telah meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris. Penyaluran otomatis tidak lagi dilakukan.

“Kami terus mengawal untuk optimalisasi penyaluran. Dan memastikan sejauh ini tidak menemukan hambatan dalam proses penyaluran,” imbuhnya. (Ant)