Gubernur Gorontalo Minta Bulog Serap Beras Dari Petani Lokal

Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) Gorontalo untuk meningkatkan serapan beras produksi petani lokal.

“Membeli beras mereka akan membuat petani kita bersemangat untuk meningkatkan produksinya,” ujarnya, Senin.

Selain itu, menyerap beras lokal sangat penting untuk menjaga harga tetap stabil.

“Pemprov berupaya untuk memfasilitasi petani dengan peralatan melalui beberapa program, yang terbaru adalah mesin penggiling canggih,” ungkapnya di Gorontalo.

Gubernur mengatakan pihaknya bersama Bulog sudah meninjau langsung hasil produksi beras dari mesin penggiling kelompok tani Kuntum Mekar di Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.

Mesin penggiling baru yang menghasilkan beras premium itu didanai dan telah diresmikan dua pekan lalu oleh Pemprov Gorontalo.

“Selama ini standar beras yang dihasilkan masyarakat masih kurang memenuhi syarat, makanya kami beri bantuan ini. Harganya juga bisa bersaing antara Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram,” katanya lagi.

Menurut dia, mesin penggiling padi modern seharga Rp368 juta itu adalah yang terbaik di Gorontalo.

Mesin dilengkapi motor penggerak dengan kapasitas 1148,78 kilogram per jam.

Rusli berharap petani memperbaiki kualitas berasnya, karena dalam dua pekan ke depan Bulog akan membeli beras sebanyak 10 ton.

“Saya juga menjamin kualitas beras Gorontalo aman, tidak seperti daerah lain yang mengandung logam berat. Kami juga ingin mengedukasi masyarakat untuk membeli beras lokal,” tambahnya.

Pimpinan Cabang Bulog Gorontalo Munafri Syamsuddin mengaku serapan beras petani lokal masih rendah, karena kualitas beras masih banyak yang berada di level medium dan belum sampai ke level premium.

“Serapan kami untuk beras lokal hanya 162 ton dari target 4.000 ton. Itu mulai Januari sampai Mei 2021. Kami optimis dengan mesin yang ada sekarang bisa menghasilkan beras premium,” jelasnya.

Menurut dia, harga beli beras Bulog bervariasi, yakni beras medium komersil dengan butiran 20 persen dihargai Rp9.000 sampai dengan Rp9.200.

Sedangkan kualitas beras premium dibeli dengan harga Rp10.000 sampai Rp10.500. (Ant)